INDEKS HARGA!!!
Hi, guys! Kali ini aku akan mengajak kamu untuk mengenal tentang indeks harga. Apa sih yang dimaksud dengan indeks harga? Gini contohnya, kamu pernah memperhatikan gak kalau harga daging ayam biasanya akan mengalami kenaikan setiap kali
mendekati Hari Raya Idul Fitri? Bukan hanya harga daging ayam, bahkan makanan
pokok lainnya juga mengalami kenaikan dan akan menurun pada hari-hari tertentu.
Nah, kenaikan dan penurunan harga tersebut gak hanya asal-asalan lho. Dibutuhkan yang namanya indeks harga untuk membandingkan beberapa
variabel harga pada dua kurun yang berbeda.
Apa Itu
Indeks Harga?
Indeks harga adalah skala
persentase yang digunakan untuk mengukur perubahan tingkat harga dari satu
periode ke periode lainnya. Indeks harga ini sangat berguna untuk mengukur
perubahan harga lho, guys. Di beberapa negara, indeks harga
digunakan untuk mengukur inflasi. Masing-masingnya berfokus pada kumpulan harga
barang/jasa dalam segmen ekonomi tertentu.
Indeks harga pertama kali
digunakan untuk mengukur perubahan biaya hidup guna menentukan kenaikan upah
yang diperlukan untuk mempertahankan standar hidup yang konstan. Indeks harga
tersebut kemudian digunakan secara ekstensif untuk memperkirakan perubahan
harga dari waktu ke waktu. Selain itu, indeks harga juga digunakan untuk
mengukur perbedaan biaya antar wilayah atau negara. Sebagian
peneliti juga menyebutkan bahwa indeks harga merupakan ukuran mengenai
perubahan harga selama periode waktu tertentu, dan termasuk cara untuk
menghitung inflasi dan deflasi.
Di Indonesia, indeks harga ini
ditentukan dari hasil pengumpulan data oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) dengan cara setiap barang/jasanya diberi bobot (weighted)
berdasarkan tingkatan prioritasnya. Barang/jasa yang berada pada tingkatan
prioritas utama dengan kata lain paling penting, maka diberi bobot yang lebih
besar. Sebaliknya, barang/jasa yang berada pada tingkat prioritas rendah atau
kurang penting akan diberi bobot yang kecil.
Jenis-jenis
Indeks Harga
Setelah kamu tau pengertian
dari indeks harga, sekarang kita kenalan sama jenis-jenisnya, yuk.
Indeks harga terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Indeks Harga Konsumen (HIK),
Indeks Harga Produsen, Indeks Harga yang Diterima dan Dibayar Petani, dan
Indeks Harga Implisit.
Indeks Harga Konsumen (IHK)
IHK
menunjukkan perubahan harga barang/jasa yang dikonsumsi oleh konsumen dalam
jangka waktu tertentu. Yap, tentu saja barang/jasa tersebut
berubah-ubah dari waktu ke waktu. Hal ini karena datanya yang mengikuti pola
konsumsi dari para konsumen.
Indeks Harga Produsen (IHP)
Kalau
tadi IHK merupakan perubahan harga pada konsumen, nah kalau IHP adalah perubahan harga barang/jasa yang
dibeli oleh produsen atau pedagang besar, tentu saja dalam jangka waktu
tertentu.
Kira-kira
apa lagi yang membedakan antara IHK dan IHP? Yap, yang membedakannya lagi adalah IHP
melakukan perhitungan tingkatan harga barang/jasa pada awal distribusi.
Sedangkan, IHK melakukan perhitungan barang/jasa yang sama tersebut pada
tingkatan harga eceran. Selain itu, IHP tidak ditentukan dalam satuan kecil,
melainkan dalam ukuran yang besar atau borongan, seperti pada hasil
pertambangan dan industri.
Indeks Harga Petani
Indeks
ini merupakan harga yang harus dibayarkan dan diterima oleh petani, baik itu
biaya produksi, hidup, maupun pajak dan upah. Wah,
kok petani
istimewa banget ya sampai ada kebijakan mengenai Indeks
Harga Petani. Eitss, jangan lupa ya kalau negara kita adalah negara agraris,
dimana sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya adalah bertani. Itulah
mengapa pemerintah menetapkan kebijakan seperti ini, karena kebijakan sekecil
apapun akan sangat terasa bagi para petani.
Indeks Harga Implisit (Deflator GNP/Produk
Nasional Bruto)
Jenis
indeks harga yang terakhir adalah Indeks Harga Implisit. Apa sih indeks harga implisit itu? Indeks yang satu ini merupakan
metode yang digunakan untuk membandingkan antara pertumbuhan ekonomi (Produk
Nasional Bruto) nominal dengan pertumbuhan ekonomi (Produk Nasional Bruto) yang
bersifat riil/nyata.
Indeks
harga implisit memainkan peranan penting yang bisa digunakan sebagai acuan
untuk menentukan tingkat inflasi yang akan terjadi. Dengan begitu, maka GNP
riil bisa dihitung secara maksimal.
Jangan Lupa mengisi absen pada link di bawah...oks